-->

Ketenengan Hati Lebih Utama Daripada Banyaknya Harta Kekayaan

Assalamualaikum kawanku semua, kalian semua sehat selalu kan? Alhamdulillah kalau begitu, ingatlah!! karena kesehatan merupakan kenikmatan yang lebih berharga dari segalanya, di tambah lagi satu yaitu kesempatan.

Karena saya dulu pernah di dawuhi oleh guru saya atau bahasa indonesianya di bilangin, atau di omongin, ups maaf kalau ada bahasa yang lebih tepat tolong di sunting ya, hehehe. Intinya di beri kata kata mutiara.

Yaitu nikmat yang paling besar yang di anugerahkan tuhan kepada kita adalah nikmat kesehatan dan kesempatan. Waktu itu yang ada di pikiran saya Loh kog gitu? Emang kenapa?

cara menenanglan hati supaya adem tentrem

Setelah lama berpikir akhirnya sadar dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam. Bahwa kesehatan adalah harta terbesar dari Yang Maha Kuasa yang telah di limpahkan kepada kita.

Sebab selama ini kita sangat kurang bersyukur atas apa yang kita miliki, dari semua benda yang kita punya kita selalu merasa kurang, dan selalu ingin meminta lebih. Tidak bisa kita hindari karena itu sifat mutlak sebagai manusia.

Nah dari situ kita bisa melihat bahwa manusia juga punya kendali khusus untuk mengontrol ketidakpuasan atau merasa selalu berkurang, yaitu dengan merasa cukup dengan apa yang ada di genggaman kita.

Kendali itu ada di dalam dada kita yaitu hati, dari hati semuanya akan terwujud darisanalah pangkal semua kejadian di kehidupan kita.


Banyak juga loh yang baca :

Cara menemui alloh 

Kisah buah semangka 

Seseorang yang mempunyai hati bersih akan bisa hidup lebih tenang, nyaman, damai dan merasa puas atas semua karunia tuhan, dan sebaliknya seorang yang hatinya kotor pasti akan hidup dalam kegelisahan dan selalu merasa kurang puas atas semua rezeki yang di terima.

Maka dari itu pentingnya disini untuk selalu menjaga hati dari semua bentuk kotoran kotoran yang bisa membuat hati kita menjadi gelap.

Karena hati merupakan salah satu organ tubuh kita dia hidup, dia punya rasa, dan marilah kita menjaganya agar kita menuju hidup yang lebih nyaman lagi kawan.

Menurut saya manusia itu gak kelihatan hidup walau harta melimpah ruah tapi di lihat masih ada wajah kusam menyelimuti hari harinya, karena kurang nyamannya perasaan dia, selalu gelisah dan masih ingin menambah lagi, kalau hartanya sudah bertambah pasti akan cari cara bagaimana agar hartanya aman.

Sudah banyak faktanya kalau harta banyak tapi masih galau galau saja. Seperti para pejabat dan petani kita bisa membandingkan siapa di antara mereka yang bisa tertawa lebar kawan? Hahaha

Karena tertawa lebar adalah suatu bentuk kebahagiaan yang di hasilkan dari ketenangan batin, hahahahahahaah,,

"Maaf ya gaes kalao banyak tawa soalnya gua bahagia."

Ya sudahlah, kita serius kawan. Berikut ini adalah tips untuk mendapatkan ketengan jiwa versi Durencity.

  Hati dalam bahasa arab di sebut al qolb yang artinya membolak membalik, trus siapa yang membolak balikkan hati? Yang jelas adalah penciptanya hati itu.

Trus bagaimana agar hati kita tetap tenang tidak membolak balik? Jawabannya adalah kita memohon kepada sang Khaliq untu menenangkannya, dengan doa ruti sebagai berikut

          " Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi fii dinika"


Sisipkan doa tersebut di setiap selesei sholat insya Alloh akan menjadikan hati tentram.

Selanjutnya lakukan dzikir harian atau setiap saat walaupun lirih yang penting continue atau rutin, ini 👇

   " hasbunalloh wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir"

Perbanyaklah membaca sholawat yang panjang atau pendek pokoknya jangan sampe sepi atau gak sama sekali, isilah hari harimu dengan sholawat dengan mengharap penuh syafaat dari Baginda Rasululloh, di hari ini dan di hari kelak.

Next, jangan pernah sambat atau menggerentah tentang keaadaan hidup ini karena tuhan tidak tidur, marilah kita sama sama menggapai ketenangan jiwa agar hidup kita lebih tenang nyaman dan dapat merasakan hidup yang sebenarnya.

1 Response to "Ketenengan Hati Lebih Utama Daripada Banyaknya Harta Kekayaan"

mari berdiskusi sob, silahkan berkomentar dengan baik dan benar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel