BMW Group Vision Next 100
Meski masa depan sulit untuk diramalkan, ada pepatah mengatakan bahwa cara terbaik memprediksi masa depan adalah dengan cara mewujudkannya.
Sejak masa silam, upaya meramalkan seperti apa kendaraan masa depan terus dilakukan. Salah satunya, membayangkan mobil masa depan bisa melayang dan tidak menggunakan roda.
Kita tahu visi seperti itu belum akan terwujud dalam waktu dekat. Menjelang 2020, mobil masih mengenakan empat roda dan kita pun masih makan nasi, bukan kapsul. Akan tetapi, banyak hal dibayangkan visioner masa lalu saat ini menjadi kenyataan. Seperti kemampuan swakemudi (autonomous) yang cepat atau lambat akan segera terwujud.
Bagi saya, ada empat hal wajib ada pada mobil masa depan. Apa sajakah itu?
Tidak, saya tidak berminat pada mobil terbang karena lebih banyak rempong-nya. Mengurus lalu-lintas dua dimensi saja ribetnya minta ampun, bagaimana harus 3 dimensi dengan adanya arus vertikal? Mending enggak, deh.
Yuk mari kita telaah satu per satu harapan saya pada mobil masa depan.

KEMAMPUAN MENYETIR SENDIRI

Rinspeed Etos (foto: Rinspeed)
Era swakemudi telah di depan mata. Hanya dalam hitungan tahun, visi mobil bisa mengemudi sendiri ke mana-mana akan segera menjadi kenyataan. Dalam dunia serba-cepat dan padat, kemampuan swakemudi akan menjadi hal esensial.
Bayangkan diri Anda terjebak di balik kemudi selama berjam-jam akibat macet atau berkendara jauh di medan membosankan seperti jalan tol. TIdak bisa ngapa-ngapain akibat wajib mencurahkan perhatian ke jalan.
Jika mobil memilki kemampuan swakemudi, Anda pun bisa memanfaatkan waktu “tak produktif” tersebut menjadi sesuatu berguna. Menyiapkan materi pekerjaan, misalnya atau berkoordinasi dengan relasi / klien. Tanpa perlu khawatir kehilangan pandangan atas jalan, karena mobil akan berjalan dengan sendirinya ke titik tujuan.
Akan tetapi, saya tidak sepakat jika mobil benar-benar 100% swakemudi. Where’s the fun in that? Rasakan bagaimana adrenalin mengalir deras saat sedikit bersenang-senang dengan kemudi. Untuk itulah fitur kemudi manual tetap harus tersedia.
Tentu banyak catatan menuju era swakemudi. Syarat mutlaknya adalah, setiap mobil ada di jalanan sudah terkoneksi dan memiliki fitur swakemudi. Karena jika yang tidak maka ia akan menjadi variabel pengacau di jalan dan mengakibatkan hal-hal tidak diinginkan.

TIDAK MENGHILANGKAN UNSUR KESENANGAN

Lamborghini Terzo Millenio (foto: Lamborghini)
Hal menyenangkan apa Anda cari dari mobil? Sebagai simbol status? Kalau saya, menyenangi sensasi adrenalin saat membawanya “sedikit” kencang.
Untuk itulah mobil masa depan tetap harus menghadirkan unsur tersebut. Dengan teknologi digital saat ini, tidaklah sulit menghadirkan unsur tersebut pada kendaraan. Mulai dari desain panel instrumen bisa berubah sesuai mood, hingga suara terdengar dalam kabin.
Paling penting tentu unsur mengemudi tersebut. Performanya harus memuaskan, dengan karakter handling yang mumpuni ala sedan-sedan Eropa. Imbuhan feedback pada kemudi elektrik dan suspensi bisa menyesuaikan sendiri dengan kondisi pengendaraan akan menjadi hal menyenangkan.

BEBAS EMISI GAS BUANG

Sistem fuel-cell Toyota Mirai (foto: Toyota)
Toyota memprediksi mesin konvensional akan punah pada 2050. Digantikan oleh mobil listrik, baik bersumber dari baterai atau pun fuel-cell hidrogen. Apa pun itu, harus dipastikan proses produksi baik mobil maupun sumber energinya benar-benar ramah lingkungan dari ‘sumur’ hingga roda.
Percuma bikin mobil ramah lingkungan, tetapi proses produksi baterainya merusak lingkungan.
Salah satu kunci menuju kesitu adalah kemajuan teknologi baterai. Harus memiliki densitas cukup dan terbuat dari material tidak merusak lingkungan.

BUKAN SEKADAR PENGANTAR DARI TITIK A KE B

Toyota Fine-Ride (foto: Toyota)
Mobil adalah simbol status. Melihat konsep-konsep ada saat ini, saya berpendapat penampilan mobil-mobil dibayangkan ada pada masa depan akan membosankan dan aneh.
Padahal, hilangnya mesin konvensional berganti motor listrik pada roda akan memberikan desainer mobil kebebasan untuk berkreasi. Tak perlu lagi hidung panjang, sehingga bisa memaksimalkan kabin.
Desain pun bisa ceper abis karena tidak perlu menempatkan radiator atau sistem pendukung mesin di depan.
Demikian kira-kira harapan saya pada mobil masa depan. Bagaimana dengan Anda?